Menurut Dr. Isa
Daud (Kemunculan Dajjal di Segi Tiga Bermuda, 2000), Dajjal lahir 100 tahun
sebelum kelahiran Nabi Musa as. Ia terlahir dengan nama Musa. Kata ini
diambil dari bahasa Mesir, yang artinya terapung. Karena memang Dajjal pada
masa kecilnya terapung di atas air karena bencana tsunami di negeri Samirah,
Palestina. Nama lengkap Dajjal adalah Musa Samiri, yang artinya, Musa dari
negeri Samirah. Jadi ada dua musa yang popular di kalangan Bani Israil, yaitu
Musa bin Imron, yang kelak menjadi Rasul dan Musa Samiri, yang merupakan cikal
bakal Dajjal dan utusan Iblis laknatullah.
Dajjal terlahir
dari keluarga penyembah patung sapi. Yang dalam Qur’an disebut Ijlu (anak
sapi). Dajjal terlahir dari perkawinan sedarah. Dampak dari perkawinan
ini, menjadikan Dajjal menjadi manusia cacat. Dengan mata buta sebelah.
Sejak
kelahirannya, Dajjal tidak mau menyusui dan senantiasa tertidur. Hingga
mengakibatkan payudara ibunya mengalami pembengkakan hebat dan menimbulkan
panas yang luar biasa. Dua bulan kemudian ibunya meninggal. Pada saat
itulah di negeri Samirah gempa di dasar laut yang menimbulkan tsunami yang
sangat hebat. Seluruh negeri itu hancur dilibas banjir. Nyaris penduduk pulau
itu tak ada yang tersisa.
Atas bencana ini,
Allah mengutus Jibril untuk menyelamatkan bayi Samiri, biang Dajjal itu. Ia pun
diselamatkan Jibril ketika terapung di atas laut dan diselamatkan ke dalam
sebuah gua. Di dalam gua ditengah pulau terpencil itulah, Samiri dirorok
oleh Malaikat Jibril. Menurut riwayat, Samiri diberi air susu dari surga yang
keluar dari jempol Malaikat Jbril. Begitulah hari-hari Samiri dibesarkan
dalamasuhan raja malaikat: JIbril as.
Banyak pengetahuan
yang didapat Samiri dari Jibril, meski bukan dalam kata-kata. Di ntara
pengetahuannya adalah: setiap benda yang disentuh oleh Jibril bisa hidup.
Seolah-olah ada ruhnya. Karenaya Jibril diberi gelar Ruhul Qudus atau Ruhul
Amin. Konon ketika Nabi Isa menghidupkan orang-orang mati di hadapan Bani
Israil, Jibrillah yang membantunya, dengan cara menempelkan sayapnya di atas
kuburan-kuburan. Pengetahuan inilah yang kelak menyesatkan Bani Israil, menjadi
penyembah patung anak sapi dari emas, ketika Nabi Musa bersemedi di Gunung
Thursina selama 40 hari. Kisah ini dengan sangat panjang lebar dimuat dalam
Qur’an Surat Thaha.
Pada usia muda
remaja, keluarlah Samiri dari persembuyiannya. Sejak itu Samiri punya cita-cita
aneh. Ia bercita-cita ingin menjadi tuhan. Dan agar manusia menyembahnya. Ini
dikarenakan Samiri punya keistimewaan-keistimewaan, berkat pergaulannya dengan
Malaikat Jibril. Di samping itu, Samiri punya kelebihan dari Allah berupa
kecakapan luar biasa dan kesehatan. Diriwayatkan, Dajjal tidak pernah tua dan
pikun. Setiap mencapai usia 100 tahun akan menjadi muda kembali. Itulah antara
lain kelebihan Allah yang diberikan kepada Dajjal Samiri. Maka dalam
perjalanannya yang pertama ini, Dajjal berinisiatif untuk mendatangi guru-guru
sihir ternama dan berguru kepadanya. Diantara guru ternama itu seorang penyihir
dari Yaman. Tentu saja setelah mengunjungi dan menjajal master-master sihir di
Mesir, yangmemang pada waktu itu profesi sihir banyak dimanfaatkan oleh para
Fir’aun. Akhirnya Samiri berhasil mengalahkan guru-urunya dalam ilmu sihir.
Dengan dasar inilah, hingga kini, Dajjal sebagai master sihir tiada
duanya di seluruh dunia di samping penguasaannya pada teknologi.
Dalam
perjalanannya, Dajjal selalu datang pada setiap masa kenabian untuk menyesatkan
umat manusia. Pertama kali ia pernah menyesatkan Bani Israil dari penyembahan
kepada Allah kepada patung sapi dari emas. Sungguh suatu prestasi yang
mengagumkan. Disebut mengagumkan karena pada waktu itu ada Nabi Harun
sebagai pembimbing ruhani di tengah-tengah mereka. Dan yang jelas Musa masih
hidup. Hanya saja sedang bermeditasi di Bukit Tursina.
Pada zaman Nabi
Isa ia pun datang. Namun diusir oleh Nabi Isa. Namun berhasil menyesatkan umat,
setelah kematian Nabi Isa pada usia 33 tahun. Penyesatan Samiri selalu masalah
akidah. Bani Israil setelah Nabi Isa mayoritas tidak lagi menyembah Allah Yang
Esa, melainkan lahir konsep tiga tuhan (trinitas); penebusan dosa; peniadaan
tradisi khitan bagi laki-laki; menghalalkan babi dan riba dan
perbuatan-perbuatan bid’ah lainnya. Samiri menyebarkan gagasannya ini melalui
murid kesayangannya yang bernama Paulus (Saul), yang kemudian mengaku dirinya
sebagai rasul. Dalam sejarahnya Saul merupakan musuh Nabi Isa. Sama seperti
Samiri, Saul dilahirkan dan hidup ditengah-tengah keluarga Yahudi yang doyan
menyembah anak sapi. Disamping itu juga, Saul hidup sebagai seorang filosuf
pagan yang memadukan antara filsafat Yunani dan ajaran Yahhudi. Kelak Saul
tidak hanya mensintesakan dua ajaran itu tapi lebih jauh membuat sintesa
dengan ajaran-ajaran di Timur Dekat dan wilayah Bulan Sabit Yang Subur. Tidak
hanya itu Saul juga membuat gereja-gereja di seluruh dunia. Inilah cikal
bakal Katolikisme (Katolik secara harfiah artinya dunia).
Pada zaman
Rasulullah SAW pun, Samiri mendatangi dan hidup dengan para sahabat. Ia
memiliki nama samara: Dihyatul Kalbi. Umar Bin Khottob bermaksud
membunuhnya. Namun Rasulullah melarangnya. Sama seperti nabi-nabi
terdahulu (Musa dan Isa) selalu membiarkannya.
Karena dibiarkan
hidup, Samiri leluasa bergerak menyesatkan umat. Sekte-sekte sesat dalam Islam
dan nabi palsu pasti tidak luput dari proyek Samiri: Sang Dajjal. Ribuan hadist
palsu yang dibikin oleh orang-orang Yahudi dan orang muslim munafik, pasti
mendapat sentuhan dari tangan Samiri.
Zaman modern.
Peluang Dajjal untuk menyesatkan manusia secara massal semakin terbuka. Pasca
revolusi Prancis merupakan zaman baru bagi Dajjal. Humanisme, yang intinya
adalah anti tuhan dan sebagai gantinya, manusialah yang dijadikan tuhan.
Gagasan humanisme persis seperti misi Dajjal. Untuk melancarkan
programnya, Dajjal memilih orang terpilih dari kalangan yang berdarah Yahudi.
Atau dari Nasrani tapi masih berdarah Yahudi. Atau dari luar ras Yahudi
tapi sudah ter-Yahudikan, Adam Waisput, yang mengobarkan kembali jaringan
Masonik di seluruh dunia.
Dajjal berhasil mendidik
putra-putra Yahudi sebagai ras terbaiknya. Putra-putra Yahudi itu antara lain
Renan, yang merupakan kawan dari Muhammad Abduh, Jendral Meji dari
Jepang, Auguste Comte, Perancis dan dua orang dari keluarga rahib Yahudi
tulen: Karl Marx dan Sigmund Freud. Tak ketinggalan seorang pendeta Nasrani
yang murtad menjdi ateis; Frederick Neitze. Kesemua gagasan orang-orang
itu semuanya sama: ateis. Dan menjadikan manusia sebagai tuhan bagi
dirinya sendiri.
Pada abad 19 agama
masehi di Eropa nyaris sekarat. Ia mendapat gempuran hebat – terutama dari
ketiga pemikir Yahudi itu – yaitu dari Karl Marx, Freud dan Comte.
Kesimpulannya sama: agama itu ilusi. Agama itu bohong. Agama merusak dan
menghinakan manusia. Marx berpendapat, agama merupakan candu masyarakat. Agama
tidak lebih dari bayang-bayang dunia materi. Jadi yang sebenarnya ada adalah
materi. Agama itu bayang-bayang. Dan karenanya sebenarnya agama bikinan manusia
sendiri, bukan berasal dari tuhan. Freud, mendefinisikan agama lebih
jijik lagi. Agama, katanya tidak lebih dari nafsu birahi yang tertahan, yang
tidak tersalurkan secara bebas. Dan Comte, memandang agama sebagai tahap
primitive dari pemikiran manusia. Karena tahap primitive manusia sudah
terlewati, agama tak dibutuhkan lagi.
Dua orang pertama,
Freud dan Comte sangat kuat pengaruhnya pada dunia ilmiah. Sehingga pengetahuan
ilmiah menjadi kehilangan aroma spiritualnya. Pengetahuan ilmiah yang
meniadakan dunia ruhani. Tak ada dunia kecuali dunia sekarang ini: dunia
materi. Sedang Karl Marx kuat pengaruhnya pada dunia politik. Karena Marx- lah
komunisme diformulasikan dan tersebar ke seluruh alam. Baik pengetahuan ilmiah
atau pun Komunisme, sama –sama ateis dan menuhankan manusia sebagai
pengganti Allah. Inilah antara lain keberhasilan Dajjal dalam bidang sains dan
politik abad ke 20. Dajjal semakin mondial. Kapitalisme merupakan perangkap
Dajjal paling efektif. Manusa dibuat sedemikian rupa untuk menuhankan benda di
samping manusia. Amerika disinyalir menjadi sarang Dajjal pada abad ini. Setelah
Perang Dunia ke-2, pertarungan dunia dimenangkan oleh Amerika. Dajjal dan
pasukan rahib-rahib Yahudi mengendalikan Amerika dan sekutunya. Setempel
Dajjal ada dalam mata uang dollar Amerika. Bintang Daud memenuhi simbol-simbol
instansi dari milter sampai hiburan. Teelvisi pun menjadi sarana efektif
kampanye Dajjal dan Yahudi.
Demikianlah,
Dajjal dan Yahudi untuk sementara ini berda dalam puncak kemenangan. Tak satu
sektor pun yang tak tersentuh oleh Dajjal. Sampai-sampai Amerika pun mereka
ganti dengan nama Dajjal: Samiri. Kemudian disingkat Sam, merupakan kependekan
dari Samiri. Mereka ingin disebut Uncle Sum. Dalam simbolnya Uncle Sam
digambarkan seseorang yang berseragam rahib Yahudi: menggunakan tudung laken,
berjenggot dan berkumis tebal serta mengenakan setelan jas dan dasi. Persis
seragam rahib Yahudi.
Namun di balik
itu, kekuatan muslim yang sejati, yang mendasarkan pada iman, mulai
tumbuh dan berkembang. Orang-orang Islam dari berbagai kalangan mulai bergairah
mengamalkan agama. Mesjid-mesjid sedikit-demi sedikit mulai dipenuhi jamaah.
Shalat berjamaah, yang merupakan amalan paling ditakuti oleh Dajjal dan Yahudi
mulai marak dilaksanakan di masjid-masjid. Orang-orang mulai tertarik
kepada amalan Sunnah Rasulullah, dari mulai ibadah, mua’amalah, mua’syarah
sampai pada pengobatan. Amalan sunnah ini salah satu amalan yang paling
ditakuti oleh kaum kufar setelah dakwah dan shalat berjamaah.
Dari segi politik,
kaum muslimin kini telah merangkak menuju kepemimpinan Khilafah ala
minhajin nubuwwah. Suatu sistem politik yang pernah ada pada zaman
keemasan. Walau belum menampakan hasil secara politik, tapi sesungguhnya
keberhasilan itu ada. Namun kekuatan itu mengalir laksana air: pelan, lembut
namun pasti, tengah menuju kepada kekuatan dahsyat.
Imam Mahdi
Al-Muntadhar, yang dulu masih menjadi pertanyaan bagi sebagaian kaum muslimin,
kini kepemimpinan itu menjadi lebih mungkin terwujud dalam waktu dekat.
Semakin banyak kaum muslimin yang optimis akan kedatangan Imam Mahdi
sebagai mana dijanjikan oleh Hadist Nabi. Justru keyakinan ini tibul bagi
orang-orang istiqomah memperjuangkan Islam dan umatnya.
Kelak Imam Mahdi
beserta pasukan kaum muslimin yang beriman, mula-mula akan menaklukan Mekkah
yang kini dikuasai oleh Wahabisme-Salafisme, yakni suatu gerakan yang banyak
memecah belah kaum muslimin daripada mempersatukannya. Suatu gerakan yang
banyak menguasai mesjid dengan masalah fiqihnya dengan cara menyakiti
umat dan sedikitpun tidak mampu membendung arus Kristenisasi. Lebih
banyak mengeluarkan umat Islam ke luar Islam, dengana cara menuduh
bid’ah dari pada memasukan orang kafir ke Islam. Atau paling tidak
memasukan orang Islam ke dalam Islam sendiri.
Setelah menaklukan
Wahabi dan Salafi di Jazirah Arab, Al-Mahdi akan menaklukan Persia. Pusat
Syi’ah dan bid’ah terbesar di dunia. Bahkan Dajjal kelak akan keluar di negeri
ini, yakni di negara bagian Isfahan, Persia. Turki Sekuler menjadi sasaran
selanjutnya. Dalam struktur Masonik Internasional, Turki dimasukkan sebagai
suku ke-13 dari ras Yahudi. Kita tidak tahu persis ras Yahudi yang jumlahnya
12, menjadi 13 setelah mendapat tambahan dari ras bangsa
Turki.
India, menjadi
target selanjutnya. Inilah pusat kegelapan dunia di zaman modern. Saat orang
telah meninggalkan penyembahan pada binatang, India masih saja menyembah
binatang. Sapi, monyet dan ular diyakini sebagai tuhan-tuhan mereka. Kalau saja
tida orang-orang dakwah, India merupakan miniatur bangsa kuno di abad modern.
Suatu saat pada masa Imam Mahdi, satu miliar penduduk India akan masuk
Islam.
Target selanjunya
adalah bangsa Kiraman, demikianlah Nabi Muhammad menyebutnya. Nabi menyebutkan
ciri-ciri orang Kirman adalah bermata sipit. Ini mengisayaratkan kepada
bangsa-bangsa yang berada di Asia Timur: Cina, Jepang, Mongol, Korea dan
termasuk Indonesia. Karena Indonesia secara geneologis berasal dari Cina.
Hanya kulitnya saja yang berbeda karena perbedaan iklim antara Asia Timur
dan Asia Tenggara. Pada asasnya sama.
Akhirnya Imam
Mahdi dengan dibantu oleh Isa bin Maryam akan mendatangi Roma, pusat Katolik
dan pusat bid’ah dalam tradisi agama Abraham (Nabi Ibrohim). Pada saat inilah
Isa dan kaum muslimin yang beriman akan bersemangat menghacurkan salib,sebagai
simbol kemusyrikan dan merupakan bid’ah besar dalam tradisi Abrahamik. Selain
itu juga akan memusnahkan babi, yang pernah dihalalkan oleh Paulus,
pendiri Katolik. Pada saat inilah seluruh orang-orang Nasrani akan
berduyun-duyun masuk Islam.
Setelah peristiwa
ini manusia terbagi dua: Islam dan Yahudi. Mengapa demikian? Karena
seluruh manusia telah memeluk Islam. Kecuali bagsa Yahudi. Bangsa yang kini
tidak lebih 12 juta ini memilih mati daripada harus memeluk Islam.
Akhirnya mereka dibunuh oleh kaum muslimin tanpa kecuali. Hingga akhirnya kaum
Yahudi lari terbirit-birit danv bersembunyi di balik bebatuan dan pepohonan.
Anehnya, saking bencinya batu dan pohon itu atas orang-orang Yahudi,
mereka pun memberitakan tempat persembunyian Yahudi kecuali Pohon Gorqod.
Kata Nabi, karena ia merupakan pohon Yahudi.
Pada penaklukkan
Roma itu pula, Dajjal, si pengecut keluar dari persembunyiannya. Dalam hadist
disebutkan: yakhruju dajjal min issbahan ma’a sab’ina junudan min
al-yahud (Akan keluar Dajjal beserta 70 ribu pasukan Yahudi di
Ishbahan). Pada Hadist lain, disertai pula dengan 70 ribu ulama jahat; para
wanita yang tidak menutup aurat dan para pemusik.
Dajjal akan
menyerang Syam (Palestina), menghancurkan pasukan Imam Mahdi dan Isa bin
Maryam. Pada waktu itu setelah shalat Subuh, jama’ah mesjid yang dipimpin oleh
Al-Mahdi keluar. Sementara Dajjal bermaksud menyerangnya. Nabi Isa dan pasukan
kaum muslimin bertemu dengan pasukan Dajjal. Kedua pasukan itu pun bertemu.
Terjadilah perang campuh, hingga akhirnya seperti diceritakan di atas.
Ketika pasukan
Yahudi mulai keteter, Dajjal bermaksud melarikan diri. Namun ia kepergok
oleh Isa bin Maryam di gerbang Lud, Palestina. Saat berhadapan dengan Isa Putra
Maryam, badannya mendadak meleleh seperti lilin kena api. Atau dalam lain
riwayat, seperti garam terkena air. Hancur. Maka setelah itu musnahlah sejarah
Dajjal yang bercokol membuat fitnah dan bid’ah selama lebih dari 4500
tahun.
Pasca pembunuhan Dajjal, dunia diliputi keamanan dan
kedamaian. Kemakmuran material dan spiritual mendapat titik temu. Dunia dipimpin
oleh seorang yang adil, kuat dan saleh. Itulah Al-Mahdi. Dialah khalifah
terakhir kaum muslimin dan dunia: Khilafah ala minhajin nubuwwah.
nice info thx yah kak
BalasHapusberita timur tengah